Media visual yang pasif nyatanya mampu berbicara lebih banyak dari pada suara. Fakta ini menyebutkan bahwa manusia cenderung tertarik dengan sesuatu yang ditangkap oleh mata. Sudah banyak bidang menjadikan fakta ini sebagai celah mereka mempengaruhi masyarakat untuk bertindak, terutama dalam bidang periklanan dan promosi. Bidang ini menuntut media promosi menjadi satu hal yag menari bagi masyarakat. Wujud dari media tersebut bisa bermacam-macam, namun hal terpenting ialah desain dan aspek visual lain. Salah satunya berupa payung promosi yang biasa ditemukan di lingkungan sekitar
Desain yang bagus dengan dipercantik warna yang pas akan memberikan sentuhan menarik dari payung. Tidak lupa penempatan logo perusahaan yang menentukan kesuksesan fungsi payung sebagai media promosi tersebut. Penempatan yang cocok akan mempermudah akses penglihatan mata terhadap logo perusahaan. Namun, sebagai barang visual desain payung perlu didukung oleh kualitas percetakan yang sama bagusnya.
Biarpun menarik atau unik, cetakanlah yang akan menunjukan kualitas dari payung itu sebenarnya. Payung memiliki penutup berupa kanopi berbahan kain berkualitas. Biar tidak polos, terkadang kanopi dihias dengan gambar atau ilustrasi. Untuk keperluan promosi, kanopi biasanya memili warna yang mewakili perusahaan terkait, begitu juga ditambah dengan logo perusahaan.
Perbedaan Cetak Manual dan Digital pada Payung Promosi
Dalam dunia percetakan, dikenal isitilah bernama sablon, yaitu cara untuk mencetak gambar atau tulisan ke atas permukaan media (kebanyakan kain). Menurut caranya, terdapat dua jenis sablon yang umum dipakai masyarakat. Pertama, sablon manual ialah jenis sablon yang masih memanfaatkan keahlian manusia dengan menggunakan alat berupa screen atau rakel.Kedua, sablon digital adalah jenis sablon yang menggunakan mesin cetak/offset dalam proses pengerjaannya. Pada dasarnya, kedua cara tersebut sama-sama menggunakan tenaga manusia dalam pengerjaannya. Namun, pada jenis digital memiliki kelebihan dari sisi kecepatan dan efisiensi.
Proses sablon pada payung promosi bertujuan untuk menyematkan logo perusahaan pada kanopi payung. Prosesnya hampir sama dengan sablon pada umumnya. Bedanya terdapat pada, media cetaknya, cat, dan minyak pengencernya. Dalam pencetakan manual payung, digunakan cat nylon sebagai warnanya, sedangkan minyak M3 dipilih sebagai pengencernya. Sedangkan, sablon digital berbeda dengan manual. Proses ini tidak memerlukan proses afduk atau screening.
Melihat dari dua jenis sablon payung promosi tadi, tentu ada kelemahan serta kelebihannya masing-masing. Perusahaan yang hendak promosi wajib mempertimbangkan jenis yang cocok sesuai dengan kebutuhan. Secara kualitas, memang cara digital lebih unggul daripada manual. Disamping itu, proses penyablonan perlu perhatian khusus demi hasil cetakan yang maksimal.
Jika kita melihat sebuah payung promoi dengan logo perusahaan yang terkelupas, itu berarti ada proses penyablonan manual yang salah. Penggunaan cat yang kurang tepat serta pengeringan yang kurang maksimal menjadi faktor buruknya hasil cetakan. Kalau kita mendapati retak-retak pada cetakan, ada kemungkinan proses pengerjaan menggunakan printer biasa. Hal ini jelas tidak cocok disebut sebagai kualitas payung sebagai media promosi. Keawetan dan tahan lama adalah syarat utama.
Diatas tadi sudah jelas mengenai teknik pencetakan gambar atau logo untuk payung promosi. Tentu saja, perusahaan tidak ingin medianya mudah rusak karena proses atau bahannya yang tidak maksimal. Tetapi, jika perusahaan dapat memilih sosok yang tepat untuk proses pengerjaannya, maka kekhawatiran perusahaan dapat terbayar oleh hasil yang memuaskan. BMP Promotion memiliki produk payung yang cocok untuk perusahaan anda. Dengan harga yang murah dan mudah, tidak ada alasan untuk tidak bermitra dengan kami sebagai vendor payung untuk media promosi.
CP: 081283309829 (WA/Call)